Jurnal pembelian
Jurnal Pembelian
Dalam perusahaan dagang kegiatan pembelian meliputi pembelian barang dagang, peralatan, atau perlengkapan. Pembelian dapat dilakukan, baik secara tunai, kredit maupun tunai sisanya kredit atau sering dikatakan pembelian angsuran. Pada saat membeli terdapat syarat pembayaran dan penyerahan barang. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk memperoleh barang sampai siap untuk dijual merupakan harga pokok barang tersebut, seperti ongkos angkut pembelian, atau beban asuransi.
Apabila pembeli tidak cocok dengan barang yang dibeli, maka sebagian yang tidak sesuai pesanan bisa dikembalikan dengan potongan pembelian atau dengan cara pengurangan harga yang biasa disebut potongan harga.
- Pembelian Tunai
Pembelian tunai dicatat dalam akun pembelian (D) dan akun kas (K) sebesar harga yang telah disepakati antara penjual dengan pembeli dan dicantumkan dalam faktur tunai atau kuitansi sebagai dokumen sumber pencatatannya
Contoh 1
Tanggal 2 januari 2003 UD Yudhistira membeli barang dagang dari toko Lima Bersaudara secara Tunai seharga Rp1.000.000 transaksi ini akan dicatat di dalam jurnal pembelian oleh UD Yudhistira sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
3 |
Pembelian Kas |
Rp1.000 000 |
Rp1.000.000 |
|
- Pembelian Kredit
Pembelian barang secara kredit dicatat dalam akun pembelian (D) dan akun Utang Usaha (K) sebesar harga faktur pembelian kredit
Contoh 2
Tanggal 2 Januari 2003 UD Yudhistira membeli barang dagang dari toko Lima Bersaudara dengan pembayaran kredit seharga Rp4.000.000. transaksi ini akan dicatat dalam jurnal pembelian oleh UD Yudhistira sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
3 |
Pembelian Utang Usaha |
Rp4.000.000 |
Rp4.000.000 |
|
- Pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit
Transaksi pembelian barang dagang dengan cara ini dicatat dalam akun pembelian (D) sejumlah harga faktur, dan akun kas (K) sebesar jumlah yang dibayar serta utang usaha (K) sebesar sisa yang belum dibayar.
Contoh 3
Tanggal 5 Januari 2003 UD Yudhistira membeli barang dagang dari toko Andalas di Bogor seharga Rp2.500.000 dibayar tunai Rp500.000 dan sisanya dibayar bulan depan. Transaksi ini akan dicatat kedalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
5 |
Pembelian Kas Utang Usaha |
Rp2.500.000 |
Rp500.000 Rp2.000.000 |
|
- Retur pembelian
Retur pembelian ini terjadi apabila pembeli mengirim kembali sebagian barang yang telah diterima dari penjual karena tidak sesuai dengan pesanan. Pembeli dapat mengirim nota debit bersamaan dengan barang yang tidak sesuai dengan pesanan tersebut. Retur pembelian dapat dibedakan sebagai berikut:
- Retur pembelian tunai
Jumlah retur pembelian tunai dapat dicatat dalam akun kas (D) dan akun retur pembelian (K) sejumlah harga barang yang dikembalikan
Contoh 4
Tanggal 5 Januari 2003 UD Yudhistira mengirim kembali sebagian barang yang dibeli dari toko Lima Bersaudara tertanggal 3 Januari 2003 sebesar Rp200.000. Transaksi ini akan dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
5 |
Kas Retur Pembelian |
Rp200.000 |
Rp.200.000 |
|
- Retur Pembelian Kredit
Retur pembelian kredit dapat dicatat dalam akun utang usaha (D) dan akun retur pembelian (K) sejumlah harga yang dikembalikan
Contoh 5
Tanggal 10 Januari 2003 UD Yudhistira mengirim kembali sebagian barang yang dibeli dari CV Cahaya Sakti di Jakarta sebesar Rp500.000. transaksi ini akan dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
10 |
Utang Usaha Retur Pembeliaan |
Rp500.000 |
Rp.500.000 |
|
Keterangan
Pengembalian barang yang dibeli atau retur pembelian tidak langsung dikreditkan ke akun pembelian, tetapi dicatat akun tersendiri yaitu retur pembelian karena akun ini mempunyai saldo normal kredit yang bersifat mengurangi akun pembelian
- Potongan pembelian
Potongan pembelian merupakan dorongan agar pelanggan mau melunasi utangnya sebelum jatuh tempo karena jumlah yang dibayar lebih kecil dari harga faktur. Potongan pembelian ini ada dua macam, yaitu potongan karena pembayaran tunai dan potongan karena pembayaran dipercepat.
- Potongan harga kontan (Cash doscount)
Potongan harga kontan adalah potongan yang sudah dipromosikan oleh penjual dengan tujuan penjual ingin memperoleh uang tunai saat terjadi transaksi
Contoh 4
Tanggal 14 Januari 2003 UD Yudhistira membeli barang dagang dari CV Sumber Alam dengan harga Rp500.000 dengan mendapat potongan 10%. Transaksi ini akan dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
14 |
Pembelian Kas |
Rp450.000 |
Rp450.000 |
|
Keterangan
Rp500.000 – (10% x Rp500.000) =Rp450.000
- Potongan harga karena pembayaran dipercepat (Trade discount)
Potongan ini diberikan oleh penjual kepada pembeli karena pembeli membayar masih dalam masa potongan
Contoh 6
Tanggal 16 Januari 2003 UD Yudhistira membeli barang dagang dari CV Sumber Alam dengan harga Rp1000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Transaksi ini akan dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
16 |
Pembelian Utang Usaha |
Rp1000.000 |
Rp1000.000 |
|
Apabila UD Yudhistira membayar utangnya pada tanggal 26 Januari 2003, maka akan mendapat potongan 2%. Transaksi ini akan dicatat dalam jurnal pembelian sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
26 |
Utang usaha Kas Potongan Pembelian |
Rp1000.000 |
Rp980.000 Rp20.000 |
|
Keterangan:
Harga faktur Rp1000.000
Potongan 2% x Rp1.000.000 = Rp.20.000
Pembayaran = Rp.980.000
- Biaya angkut pembelian
Apabila beban angkut ini dibebankan pada pelanggan atau pembeli, maka beban ini akan dicatat pada akun biaya angkut pembelian. Akun akan dilaporkan sebagai pos penambahan harga barang yang tersedia untuk dijual.
Contoh 7
Tanggal 28 Januari 2003 UD Yudhistira membayar biaya pengangkutan sebesar Rp25.000 atas barang yang dibeli dari CV Sumber Alam. Transaksi ini akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
28 |
Biaya angkut pembelian Kas |
Rp.25.000 |
Rp.25.000 |
|
Jurnal Penjualan
Setiap penjualan barang dagang selalu dicatat pada akun penjualan dan sebagai dokumen sumbernya adalah salinan/tembusan faktur penjualan
- Penjualan tunai
Penjualan tunai dicatat pada akun kas (Kas) dan akun penjualan (K) sebesar harga netonya atau sebesar harga dalam kuitansi
Contoh 8
Tanggal 2 Februari 2003 UD Yudhistira menjual barang dagang kepada Tuan Abdul Syukur dengan pembayaran tunai seharga Rp2.000.000. transaksi ini akan dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Februari |
2 |
Kas Penjualan |
Rp.2000.000 |
Rp.2000.000 |
|
- Penjualan kredit
Penjualan kredit akan dicatat pada akun piutang (D) dan Penjualan (K) sebesar harga faktur penjualan kredit.
Contoh 9
Tanggal 4 Februari 2003 UD Yudhistira menjual barang dagang kepada Tuan Abu Thalib dengan harga Rp3.000.000 syarat pembayaran 3/10, n/30, nomor faktur 098. Transaksi ini akan dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Februari |
4 |
Piutang usaha Penjualan |
Rp3.000.000 |
Rp3.000.000 |
|
- Penjualan sebagian tunai sebagian kredit
Transaksi ini akan dicatat pada akun Piutang usaha (K), kas (D) dan akun penjualan (K) dengan yang ditulis dalam faktur
Contoh 10
Tanggal 6 Februari 2003 UD Yudhistira menjual barang dagang kepada Tuan Gunawan dengan harga Rp2.500.000 dibayar tunai Rp.500.000, sisanya bulan berikutnya. Transaksi ini akan dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal sebagai berikut.
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Februari |
6 |
Kas Piutang usaha Penjualan |
Rp500.000
Rp2.000.000 |
Rp2.500.000 |
|
- Retur penjualan
Retur penjualan terjadi karena jika penjual menerima pengembalian sebagian barang yang telah dijual karena tidak cocok atau mengalami kerusakan. Penjual dapat membuatkan nota kredit yang dikirimkan ke pembeli karena telah mengkredit tagihannya. Retur penjualan dapat dibedakan sebagai berikut:
- Retur penjualan tunai
Retur penjualan tunai dapat dicatat pada akun retur penjualan (D) dan akun kas (K) sebagai barang yang dikembalikan.
Contoh 11
Pada tanggal 8 Februari 2003 UD Yudhistira menerima pengembalian sebagian barang yang telah terjual tanggal 2 juli 2003 kepada Tuan Abdul syukur dengan harga RP400.000. transaksi ini dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Januari |
8 |
Retur penjualan Kas |
Rp400.000 |
Rp400.000 |
|
- Retur penjualan kredit
Retur penjualan kredit dapt dicatat pada akun retur penjualan (D) dan pengurangan harga (D) sedangkan piutang usaha (K) dengan harga sebesar barang yang telah diterima kembali.
Contoh
Tanggal 10 Februari 2003 UD Yudhistira menerima pengembalian sebagian barang yang telah dijual tertanggal 4 Februari 2003 kepada Tuan Abu Thalib seharga Rp600.000 dengan bukti nomor nota kredit 034. Transaksi ini dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Februari |
10 |
Retur penjualan Piutang usaha |
Rp600.000 |
Rp600.000 |
|
Keterangan
Pengembalian barang yang dijual (retur) tidak langsung didebitkan (dikurangkan) kedalam akun penjualan tetapi dicatat akn baru, yaitu retur penjualan. Retur penjualan mempunyai saldo normal debit karena mengurangi akun penjualan
- Potongan penjualan
Potongan penjualan merupakan usaha penjual agar dapat menaikan omzet penjualan. Ada dua macam potongan penjualan, yaitu:
- Potongan penjualan tunai
Artinya potongan yang sudah dicamtumkan dalam brosur promosi penjualan untuk penjualan tunai.
Contoh 12
Tanggal 12 Februari 2003 UD Yudhistira menjual barang dagang kepada toko Sinar di Surabaya dengan harga Rp800.000, dengan memberi potongan harga 20%. Transaksi ini dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Februari |
12 |
Kas Penjualan |
Rp640.000 |
Rp640.000 |
|
Keterangan
Harga faktur Rp800.000
Potongan harga 20% = Rp160.000
Jumlah yang diterima =Rp.640.000
2). Potongan karena pembayaran dipercepat (trade discount)
Potongan ini diberikan untuk mendorong agar pembeli lebih cepat melunasi utangnya
Contoh 13
Tanggal 14 Februari 2003 UD Yudhistira menjual barang dagang kepada Tuan Andi seharga Rp1.000.000 syarat 1/10, n/30. Pada tanggal 24 juli Tuan andi melunasinya. Transaksi pembayaran ini dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Februari |
24 |
Kas Potongan penjualan Piutang usaha |
Rp990.000
Rp90.000 |
Rp1.000.000 |
|
Keterangan
Harga faktur Rp1.000.000
Potongan 1% =Rp10.000
Jumlah yang diterima =Rp990.000
Contoh 14
Jika tuan Andi membayar utangnya pada tanggal 30 juli 2003, maka ia tidak mendapat potongan. Junal UD Yudhistira adalah sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Februari |
30 |
Kas Piutang usaha |
Rp1.000.000 |
Rp1.000.000 |
|
- Biaya angkut penjualan
Biaya angkut penjualan terjadi karena penjual menanggung beban pengiriman barang sampai ditempat pembeli. Beban ini akan dilaporkan dalam beban operasional
Contoh 15
Tanggal 16 maret 2003 UD Yudhistira membayar beban pengiriman atas barang yang telah terjual kepada Tuan Daud sebesar Rp30.000. transaksi ini dicatat oleh UD Yudhistira dalam jurnal umum sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | D | K | |
2003
Maret |
16 |
Beban angkut penjualan Kas |
Rp30.000 |
Rp30.000 |
|
Syarat Penyerahan Barang
Syarat penyerahan barang berkaitan dengan saat berpindahnya hak milik atas barang yang diperjualbelikan dan ketentuan siapa yang menanggung beban pengangkutan. Syarat penyerahan barang yang lazim ditemui adalah sebagai berikut:
Hak milik berpindah kepada pembeli biaya transportasi dibayar
FOB shiping point = ditempat asal oleh pembeli
FOB destination point = ditempat tujuan oleh penjual
- Franko gudang penjual
Dengan syarat ini, barang yang diperjualbelikan menjadi milik pembeli pada saat barang sudah meninggalkan (keluar) gudang penjual. Segala resiko selama dalam perjalanan menjadi tanggung jawab pembeli. Dengan demikian ongkos angkut menjadi tanggung jawab pembeli.
Contoh
Dibeli barang dagang seharga Rp500.000 dengan syarat pranko gudang penjual. Ongkos angkutan sebesar Rp2.500 dibayar penjual
Penjurnalan oleh pembeli
Walaupun ongkos angkut dibayar oleh penjual, sesuai dengan syarat franko gudang penjual, maka ongkos ini menjadi tanggungan pembeli. Dengan demikian, jumlah utang pembeli menjadi Rp502.500 (harga barang + ongkos angkut)
Penjurnalan untuk penjual
Contoh
Dibeli barang dagang seharga Rp500.000 dengan syarat franko gudang. Ongkos angkut sebesar Rp2.500 dibayar oleh pembeli.
Penjurnalan untuk pembeli
Penjurnalan oleh penjual
- Franko gudang pembeli
Dalam syarat ini, barang yang diperjualbelikan menjadi milik pembeli pada saat barang sudah sampai digudang pembeli. Segala resiko selama dalam perjalanan menjadi tanggung jawab penjual. Dengan demikian ongkos angkut menjadi tanggung jawab penjual
Contoh
Dibeli barang dagang seharga Rp1.000.000 dengan syarat franko gudang pembeli. Ongkos angkut sebesar Rp100.000 dibayar oleh penjual
Penjurnalan oleh pembeli
Contoh
Dibeli barang dagang seharga Rp1.000.000 dengan syarat franko gudang pembeli. Ongkos angkut sebesar Rp100.000 dibayar oleh pembeli
Penjurnalan untuk pembeli
Walaupun ongkos angkut dibayar oleh pembeli sesuai dengan syarat franko gudang pembeli, ongkos ini menjadi tanggungan penjual. Dengan demikian, jumlah utang pembeli Rp900.000 (harga barang dikurangi ongkos angkut)
Contoh
Dijual barang dagang seharga Rp1.000.000 dengan syarat franko gudang pembeli. Ongkos angkut sebesar Rp100.000 dibayar oleh penjual
Penjurnalan oleh penjual
Demikian tentang jurnal pembelian dan jurnal penjualan contoh dan jawabannya.
Silahkan share bila bermanfaat.
Lihat juga
1 Comment
yohanes · 03/01/2020 at 09:53
keren dan sangat membantu utk mengingatnya kembali,makasih..