Neraca Pembayaran
Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran (Balance of Payment, disingkat BOP), adalah catatan statistik (ringkas) tentang transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu negara (prekonomian) dengan penduduk negara (prekonomian) lainnya.
Neraca pembayaran (BOP) adalah laporan laba rugi (income statement) yang merupakan ringkasan arus keluar-masuk barang, jasa dan aset – aset dalam suatu prekonomian selama kurun waktu (periode) tertentu. Umumnya periode laporan (BOP) adalah satu tahun, walaupun laporan – laporan statisktik ekonomi dewasa ini umumnya memberikan data BOP periode triwulan.
Stuktur Dasar Neraca Pembayaran
Bagian paling penting dari neraca pembayaran (BOP) adalah neraca lancar (current account) dan neraca modal (capital account). Bagian lainnya yang memberikan tambahan penjelasan tentang dinamika neraca lancar dan neraca modal adalah neraca penyeimbang (statetment account) dan selisih perhitungan (statistical discrepancy).
Neraca lancar (Current account)
Neraca lancar (current accout) adalah bagian BOP memberi gambaran ringkas tentang transaksi barang dan jasa yang diproduksi selama periode setahun atau kurang. Neraca lancara dapat juga dikatakan bagian dari BOP yang memberi gambaran ringkas tentang pembayaran pembayaran jangka pendek.
Neraca lancar dapat dibedakan menjadi tiga bagian pokok, yaitu neraca perdagangan (balance of trade) serta neraca jasa (services) dan neraca nonbalas jasa (transfer payement).
Dalam neraca perdagangan di catat transaksi ekspor dan impor barang barang selama satu periode. Suatu negara dikatakan mengalami defisit perdagangan bila ekspor barang lebih kecil daripada nilai impor barang. Sebaliknya negara tersebut dikatakan mengalami surplus perdagangan bila nilai ekspor barang lebih besar daripada nilai impor.
Neraca jasa mencatat ekspor dan impor jasa selama satu periode tertentu. Impor jasa yang dilakukan misalnya penggunaan jasa transportasi negara lain untuk mengirim barang atau kegiatan lain. Misalnya, ketika akan mengekspor minyak mentah dalam skala besar, Indonesia mungkin menggunakan jasa transportasi perusahaan asing. Atau jika indonesia menyewa armada penerbangan asing untuk memperlancar transportasi naik haji, maka indonesia melakukan impor jasa.
Ekspor jasa terjadi bila ada pemberian jasa jasa dalam negeri oleh pihak asing. Misalnya turis Belanda yang berlibur ke Indonesia menikmati jasa hotel, restoran dan jasa jasa lainnya merupakan ekspor bagi indonesia, sekaligus impor jasa bagi Belanda.
Yang juga dicatat dalam neraca jasa adalah pendapatan modal (invesment income), yaitu pendapatan yang diperoleh karena memiliki aset aset financial (saham dan obligasi) serta aset fisik (properti) di negara lain. Bila prekonomian indonesia harus membayar dividen, bunga, sewa dan keuntungan kepada pihak asing atas kepemilikan aset aset di Indonesia, pembayarannya dicatat sebagai pembayaran atas pendapatan modal (income payement on invesment). Bila pihak indonesia menerima deviden, bunga, sewa dan keuntungan dari negara lain karena memiliki aset di luar negeri, akan dicatat sebagai pendapatan dari modal (income received on invesment). Selisih keduanya adalah pendapatan investasi note (net invesment income).
Suatu negara mengalami defisit neraca jasa bila impor jasa lebih besar daripada ekspornya. Sebaliknya bila ekspor lebih besar daripada impor jasa dikatakan mengalami surplus neraca jasa.
Neraca nonbalas jasa (transfer payment) mencatat transaksi transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa. Misalnya bila pemerintah USA memberikan hibah kepada pemerintah negara lain, hal tersebut akan dicatat dalam neraca nonbalas jasa. Contoh lain bila orang tua di Indonesia mengirim uang saku untuk anaknya yang kuliah di USA.
Surplus atau defisit neraca lancar adalah pengabungan surplus dan atau defisit neraca perdagangan dengan neraca jasa dan nonbalas jasa. Suatu negara dikatakan mengalami surplus neraca bila total ekspor barang dan jasa lebih kecil daripada impor barang dan jasa. Defisit neraca lancar menunjukkan bahwa pembayaran – pembayaran jangka pendek suatu negara lebih besar daripada penerimaan –penerimaannya. Begitu juga sebaliknya bila suatu negara mengalami defisit neraca lancar.
Neraca modal
Neraca modal adalah bagian dari neraca pembayaran yang mencatat pembelian dan penjualan aset aset financial seperti surat surat berharga, deposito perbankan dan juga investasi langsung. Ringkasnya, neraca modal mencatat arus masuk modal (capital inflow) dan arus keluar modal (capital outflow) selama periode tertentu. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa neraca modal mencatat arus pembayaran dan penerimaan jangka panjang.
Neraca modal dibedakan menjadi neraca modal pemerintah (official capital) yang mencatat arus keluar masuk modal di sektor pemerintah dan neraca modal swasta (private capital) yang mencatat arus keluar masuk modal sektor swasta (dunia usaha).
Suatu negara dikatakan mengalami defisit neraca modal bila arus masuk modal lebih kecil daripada arus keluar, begitu juga sebaliknya.
Neraca penyeimbang
Saldo nercara pembayaran adalah sama dengan nol. Maksudnya, hasil penjumlahan antara surplus dan atau defisit neraca lancar (current account) dengan surplus dan atau defisit neraca modal (capital account) adalah sama dengan nol.
Jika neraca lancar mengalami defisit 100, maka neraca modal harus surplus 100. Atau sebaliknya bila neraca lancar mengalami surplus 100, seharusnya neraca modal mengalami defisit 100. Tetapi seringkali terjadi bahwa saldo neraca pembayaran adalah defisit (<0) atau surplus (>0).
Saldo neraca pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau penawaran terhadap mata uang domestik meningkat. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang domestik. Sebaliknya neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran harus dibuat sama dengan nol.
Apa yang dilakukan pemerintah untuk membuat saldo BOP menjadi sama dengan nol dilihat dalam neraca penyeimbang (settlement account). Sehingga dapat dikatakan bahwa neraca penyeimbang adalah bagian dari BOP yang menjelaskan bagaimana surplus atau defisit BOP dibiayai. Tercakup dalam bagian ini antara lain adalah arus keluar masuk emas, pembelian dan penjualan mata uang domestik serta valuta asing oleh pemerintah.
Misalnya indonesia mengalami surplus BOP (saldo BOP > 0). Hal ini berarti pertambahan permintaan terhadap rupiah lebih besar daripada pertambahan penawarannya. Bila dibiarkan, di satu sisi akan memperkuat nilai rupiah, tetapi disisi lain dapat memperlemah ekspor karena harga jual komoditas Indonesia dalam mata uang asing akan lebih mahal.
Bila pemerintah ingin mempertahankan nilai tukar yang berlaku, maka salah satu yang mungkin dilakukan adalah membeli mata uang asing agar kelebihan penawaran mata uang asing ternetralisir.
Dalam BOP Indonesia tindakan pemerintah menetralisir surplus atau defisit BOP terlihat dalam bagian lalu lintas moneter (monetary movement).
Selisih perhitungan
Salah satu faktor yang menyebabkan saldo neraca pembayaran tidak sama dengan ketidaklengkapan informasi (imperfect information) dan atau adanya transaksi-transaksi yang tidak tercatat (unrecorde transaction). Dalam BOP, transaksi – transaksi yang tidak tercatat dimasukkan kedalam bagian selisih perhitungan (statistical discrepancy). Istilah dalam bahasa inggris yang juga digunakan untuk selisih perhitungan adalah error and omission.
Lihat juga:
0 Comments