Penjernihan Air
Penjernihan Air Dengan Biji Kelor
Tingkat pencemaran terhadap air melalui limbah industri maupun rumah tangga penyebab kian sulitnya mendapatkan air bersih. Banyak faktor dan penyebab tercermarnya sungai, mulai dari terjadinya peningkatan nutrien yang mengarah pada eutrofikasi sampai organik seperti air comberan, pembuangan polutan terhadap sungai yang dilakukan industri, penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan, sampah plastik dan masih banyak lagi.
Akibat pencemaran air tersebut, tentu berdampak terhadap kekurangan air bersih. Selain itu juga dapat merusak ekosistem sungai, dan mendatangkan sumber penyakit.
Untuk mengatasi terhadap kekurangan air bersih dilakukan upaya agar dapat memenuhi permintaan air bersih misalnya dengan teknik penjernihan air menggunakan penyaringan atau saringan air. Teknik penjernihan air dapat dilakukan secara alami maupun menggunakan teknik kimia. Teknik penjernihan air bisa dikatakan cukup mudah dilakukan, baik yang tinggal dikota maupun di desa, karena alat dan bahan yang dibutuhkan cukup mudah didapatkan. Bahan bahan yang dibutukan seperti batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor, dll.
Meski bahan yang dibutuhkan diatas mudah ditemukan dialam alias alami, akan tetapi Teknik penjernihan air dengan menggunakan biji kelor ini bisa dikatakan penjernihan air menggunakan bahan kimia. Hal ini dikarenakan tumbukan halus biji kelor dapat menyebabkan terjadinya gumpalan (koagulan) pada kotoran yang terdapat pada air yang hendak di jernihkan.
Seperti dijelaskan diatas, teknik penjernihan ini cukup mudah dilakukan, dan dapat digunakan baik di desa maupun di perkotaan yang banyak tumbuh pohon kelor. Untuk anda yang belum tau tentang daun kelor, silahkan liat gambar dibawah ini.
Langkah Pembuatan Alat Penjernih Air
- Kupas biji kelor, lalu bersihkan seluruh bagian kulitnya.
- Setelah biji kelor sudah bersih, selanjutnya bungkus dengan menggunakan kain, kemudian tumbuh sampai benar-benar halus. Proses penumbukan yang kurang halus menyebabkan kurang sempurnyanya proses penggumpalan.
- Setelah biji kelor di tumbuk halus, campurkan tumbukan tersebut dengan air keruh dengan perbandingan 1 biji : 1 L air keruh
- Berikutnya, campur tumbukan halus biji kelor tersebut dengan sedikit air sampai terlihat berbentuk pasta.
- Masukkan pasta biji kelor ke dalam air, lalu aduk
- Proses pengadukan dilakukan secara cepat selama 30 detik, dengan kecepatan kira-kira55-60 putara/menit.
- Selanjutnya, aduk kembali secara perlahan dan beraturan selama 5 menit dengan kecepatan 15-20 putaran/menit
- Setelah pengadukan selesai, air diendapkan selama 1 sampai 2 jam. Semakin lama proses pengendapan, hasil yang didapatkan semakin bagus karena air akan semakin jernih.
- Setelah proses pengendapan dilakukan, pisahkan air jernih dari endapan tersebut. Proses pemisahan ini dilakukan secara hati-hati agar endapan tidak naik lagi.
- Pada dasar bak pengendapan diberi kran yang dapat dibuka, sehingga memungkinkan untuk dapat dikeluarkan secara bersama-sama dengan air kotor.
Kelebihan Penjernihan Air Menggunakan Biji Kelor
- Dapat dilakukan dengan mudah
- Aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan munculnya bibit bibit penyakit
- Dapat menjernihkan air lumpur, ataupun air keruh (keputih-putihan – kekuning-kuningan atau keabu-abuan)
- Kualitas air yang didapatkan lebih baik, hal ini dikarenakan:
- Kuman berkurang
- Zat organik berkurang sehingga pencemaran kembali berkurang
- Air lebih cepat mendidih
Kelemahan
- Pohon biji kelor sulit ditemukan karena tidak semua daerah ditemukan biji kelor
- Hasil penjernihan dari biji kelor ini harus segera di gunakan karena & tidak dapat disimpan untuk hari berikutnya
- Proses penjernihan ini hanya untuk skala kecil.
Lihat juga:
6 Tanda anda kekurangan zat magnesium | Penyebab dan cara mengatasi penyakit seks menular |
Efek samping mandi pada malam hari | Bahaya mengkonsumsi kopi |
0 Comments