Persediaan (inventory)
Pengertian Persediaan
Persediaan pada perusahaan dagang, adalah barang barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan.
Persediaan pada perusahaan manufaktur adalah barang barang yang sedang diproduksi pada perusahaan manufaktur dan terbagi atas barang jadi (finished goods), barang dalam proses (goods in process), dan bahan baku (raw material).
Metode Pencatatan Persediaan (Inventory System)
- Sistem persediaan periodik (periodik inventory system) pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan sistem pencatatan periodik harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (stock opname of inventories) dengan cara mengukur dan menghitung jumlah barang yang ada digudang. Sistem pencatatan ini pada akhir periode dibutuhkan ayat jurnal penyesuaian, yaitu sebagai berikut:
Untuk persediaan awal
Tanggal | Keterangan |
P/R |
D |
K |
Ikhtisar labar rugi (income sumary)
Persediaan (inventories) |
xxx – |
– xxx |
Untuk persediaan akhir
Tanggal | Keterangan |
P/R |
D |
K |
Persediaan (inventories)
Ikhtisar labar rugi (income sumary) |
xxx
– |
– xxx |
- Sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system). Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi persediaan (pembelian, penjualan, ataupun retur)
Penilaian Persediaan
Penilaian persediaan lebih tepatnya dapat dilihat pada skema berikut ini:
Dari skema diatas dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:
- Penilaian dengan pendekatan Arus Harga Pokok (Cost Basis Flow Approach)
Dalam pendekatan ini terdapat dua sistem pencatatan persedaian, yaitu sistem periodik dan sistem perpetual yang masing masing ada tiga cara penilaian persediaan yaitu sebagai berikut:
-
- Masuk pertama keluar pertama (FIFO) =first in first out)
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal (pertama) akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). Metode ini cendrung menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang dibeli.
-
- Masuk terakhir keluar pertama (LIFO =last in first out)
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga inventory akhir dinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai peroleh perusahaan yang awal (pertama) masuk atau dibeli. Metode ini cendrung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang rendah.
-
- Metode rata-rata
Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhri akan menghasilkan nilai antara persediaan FIFO method dan nilai persediaan LIFO method. Metode ini juga akan berdampak nilai harga pokok penjualan dan laba kotor.
- Penilaian persediaan
Dengan pendekatan ini terdapat tiga metode yang dikenal secara luas yaitu sebagai berikut:
-
- Metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar (lower cost or market)
Metode ini juga sering disebut sebagai COMWIL (cost or market whichever is lower). Metode ini diterapkan dalam kondisi persediaan tidak normal. Msialnya cacat, rusak, dan kadaluarsa. Metode ini adalah membandingkan nilai perolehannya (cost). Nilai pasar yang akan dipilih harus dibatasi, yaitu tidak boleh lebih rendah dari batas bawah (floor limit) dan tidak boleh lebih tinggi dari batas atas (celling limit).
-
- Meotde laba kotor(gross profit method)
Metode penilaian persediaan ini bersifat estimasi. Biasanya ditetapkan kerana keterbatasan dokumen yang terkait dengan persediaan, misalnya karena terjadi bencana kebakaran dan banjir. Penilaian persediaan mendasarkan pada persentase laba kotor perusahaan tahun berjalan atau rata rata selama beberapa tahun.
Langkah langkah yang dilakukan adalah:
-
-
- Mengestimasi nilai penjualan tahun berjalan
- Menghitung nilai harga pokok penjualan berdasarkan pada persentase laba kotor yang telah diketahui dan
- Menghitung estimasi nilai perusahaan akhir dengan mengurangkan harga pokok penjualan terhadap penjualan
-
- Metode eceran (retail method)
Metode eceran menilai persediaan akhir dengan cara menghitung terlebih dahulu nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilai persediaan akhir dengan harga pokok akan diketahui dengan cara menghitung rasio antara nilai persediaan yang tersedia untuk dijual dengan pendekatan harga pokok dibandingkan dengan pendekatan retail.
Kemudian rasio yang diperoleh dikalikan dengan persediaan akhir yang dinilai dengan pendekatan eceran dapat diformulasikan sebagai berikut:
0 Comments