Saham
Pengertian Saham
Saham diatur dalam pasal 40 KUHDagag dengan kata kata bahwa modal perseroan dibagi atas saham – saham atau sero sero atas nama atau blonko. Pemegang saham atau sero tidak bertanggung jawab lebih daripada jumlah penuh saham-saham itu.
Pengertian saham dapat di definisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham.
Jenis jenis Saham
Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim:
- Saham biasa (common stocks)
Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
- Saham preferren (preferred stocks)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikihendaki investor.
Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar dividen.
Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
Ditinjau dari cara peralihannya
- Saham atas unjuk (bearer stocks)
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
- Saham atas nama (Registered stocks)
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
Ditinjau dari kinerja perdagangan
- Blue – Chips stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden
- Income stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan bayar deviden lebih tinggi dari rata rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan deviden tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
- Growth stocks
- (Whell – Know)
Saham saham terdiri dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi
- (Lesser – Know)
Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri Growt stocks. Umumnya saham ini berasal dari daerah kurang populer di kalangan emiten
- Speculative Stock
Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
- Counter Cylical Stocks
Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum
Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan deviden tinggi sebagai akibat dari kemampuan emitan dalam memperoelh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Dan yang terbaru dari jenis saham diperdagangkan di BEI, yaitu ETF (Exchange Trade Fund) adalah gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian dibursa seperti halnya saham dipasar modal bukan di Manejer Investasi (MI).
Harga Saham
Merupakan harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat pasar sedang berlangsung.
Menurut Rusdin (2008:66), pengertian harga saham adalah:
Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan – penawaran atau kekuatan tawar-menara. Semakin tinggi minat untuk membeli, maka harga saham cendrung lebih baik (bergerak naik). Sebaliknya, bila semakin banyak yag ingin menjual saham, maka harga saham tersebut bergerak turun.
Pengertian Harga saham Menurut Martono & Harjito (2007:13) dalam bukunya Manajemen Keuangan.
Harga saham Merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanan (termasuk kebijakan dividen) serta pengelolaan asset”
Dari defenisi diatas, dapat disimpulka, harga saham terbentuk atas berbagai macam faktor. Salah satu diantaranya adalah permintaan dan penawaran pasar atas saham tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi harga saham misalnya pengaruh fundamental berupa laporan keuangan atau pengaruh teknikal atau histori perusahaan maupun pengaruh politik.
Nilai Saham
Menurut Rusdi (2008:68), terdapat 3 faktor yang mempengaruhi nilai suatu saham:
- Nilai nominal (nilai Par)
Merupakan nilai yang tertera dalam sertifikat saham yang bersangkutan
- Nilai Dasar
Adalah harga saham yang ditentukan dari harga perdana saat saham tersebut diterbitkan, harga dasar ini seiring akan berubah seiring dilakukannya berbagai tindakan emiten yang berhubungan dengan saham
- Nilai Pasar
Adalah harga dari suatu saham pada saat pasar sedang berlangsung. Pada saat pasar bursa efek telah ditutup, mak harga pasar saham disebut harga penutupannya (clossing price). Para pemilik modal dalam melakukan investasi mengharapkan tingkat keuntungan yang menarik, hal ini akan dipengaruhi adanya perubahan pada harga saham.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Pada umumnya nilai pasar saham dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor yang secara langsung dan tidak langsung. Nilai suatu saham juga dapat berubah-ubah pada setiap saat, tergantung pada kondisi pasar, persepsi dari investor terhadap perusahaan, informasi yang berkembang pada saat atau atau isu lain yang menerpa pasar modal. Umumnya harga saham sangat terkait terhadap kinerja suatu perusahaan dan kesehatan terhadap keuagan perusahaan.
Faktor internal (lingkungan Mikro)
Menyangkut tentang hal hal:
- Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan misalnya pengilanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, serta laporan penjualan
- Pengumuman pendanaan (financing announcement), misalnya pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas & hutang
- Pengumuman jajaran direksi manajemen (management – bord of director announcements) misalnya perubahan dan penggantian direktur, manajemen, atau sturuktur organisasi.
- Pengumuman tentang pengambilan diversifikasi, misalnya laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisi & diakuisisi, laporan divestasi, dan lainnya. Pengumuman investasi misalnya melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan usaha lainnya.
- Pengumuman ketenagakerjaan, misalnya negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
- Pengumuman laporan keuangan perusahaan, misalya peramalan laba sebelum akhir tahun fiscal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividend per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on asset (ROA), dividend payout ratio (DPR), dan lain sebagainya
Faktor Eksternal (Lingkungan Makro)
Menyangkut tentang hal hal:
- Pengumuman yang datangnya dari pemerintah, misalnya perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, dan berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah
- Pengumuman hukum (legal announcement), misalnya tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya & tuntutan perusahaan terhadap manajernya
- Pengumuman industri sekuritas (securities announcement), misalnya laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaan trading.
- Gejolak politik dalam negeri & fluktuasi nilai tukar
- Berbagai isu dari dalam maupun luar negeri
0 Comments